Sabtu, 11 Februari 2012

Contoh Kerangka Karya Tulis

Contoh Kerangka Karya Tulis Hasil Peneletian

Nama : Yunita Noviasari
Kelas : XI IPA 1
No Absen :32
Nis :2808
SMA NEGERI 2 MRANGGEN
TAHUN AJARAN 2012/2013



Dampak Handphone Bagi Siswa SMA
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
HASIL PENELITIAN
Persentase manfaat negatif dan positif layanan Handphone bagi siswa SMA.
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Berbagai layanan Handphone yang beredar dimasyarakat, dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk siswa SMA.
B. Masalah
1. Banyaknya siswa SMA yang lebih suka menggunakan layanan handphone dari pada belajar mata pelajaran sekolah.
2. Banyak layanan handphone yang memberi dampak negatif dan positif.
3. Bagaimana solusi yang dapat di ambil agar siswa SMA dapat menyukai belajar mata pelajaran sekolah dari pada menggunakan handphone untuk hal – hal yang tidak berguna seperti : facebookan, twitteran.
C. Tujuan
1. Mengetahui persentase siswa yang suka menggunakan handphone dari pada belajar mata pelajaran sekolah.
2. Mengetahui layanan handphone yang negatif serta positif dan mengetahui tingkat persentase perbandingannya.
D. Dapat memberi solusi agar para siswa SMA dapat menyukai belajar mata pelajaran sekolah dari pada menggunakan handphone
E. TeknikPengumpulan Data
F. SistematikaPenulisan
BAB II KAJIAN TEORI
1. Layanan adalah…………………………………………………………………….
2. Handphone adalah………………………………………………………………………
3. Siswa adalah …………………………………………………………………………
4. SMA adalah ………………………………………………………………………….
5. Dampak adalah ………………………………………………………………………
6. Negatif adalah ………………………………………………………………………..
7. Positif adalah …………………………………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN
A. Penjabaran tentang berbagai layanan Handphone yang banyak di gunakan oleh siswa SMA.
B. Penjabaran tentang berbagai layanan Handphone yang negatif dan positif serta perbandingan persentasenya.
C. Penjabaran tentang berbagai solusi yang dapat di ambil agar para siswa SMA dapat menyukai belajar mata pelajaran sekolah dari pada menggunakan Handphone.
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
1. Penjelasan tentang berbagai layanan Handphone yang banyak digunakan oleh siswa SMA secara lebih singkat.
2. Penjabaran tentang berbagai Layanan Handphone yang negatif dan positif serta perbandingan persentasenya secara lebih singkat.
3. Solusi yang lebih tepat untuk para siswa SMA agar dapat menyukai belajar mata pelajaran sekolah.
B. Saran
Pendapat setelah saya melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Sabtu, 04 Februari 2012

Contoh Naskah Pidato

Pidato Tema Hari Pahlawan





Assalamualaikum, wr. wb
Saudara-saudara,
Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan pidato berjudul “Hari Pahlawan”.
Pidato ini bertujuan mengingatkan kita bahwa kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme sangat penting dalam mengembangkan negara kita. Tanpa sikap tersebut, maka mustahil bagi kita untuk membuat negara kita bertahan hidup.
Saudara – saudara
Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November. Ini adalah refleksi negara kita dalam menghargai sejarah masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan melawan penjajahan. Hari Pahlawan juga menunjukkan bahwa para pendahulu kita telah segala sesuatu dikorbankan untuk membangun negara ini.
Hari Pahlawan diambil dari sejarah pertempuran di Surabaya. Itu ketika
orang-orang kita melawan Belanda dan pasukan Sekutu dengan tujuan perjuangan
Kemerdekaan Indonesia. Lebih dari 100.000 orang Indonesia yang terlibat di pertempuran melawan Sekutu yang diperkirakan lebih dari
30.000 tentara. Setidaknya 16.000 orang Indonesia meninggal, sedangkan di pihak musuh hilang
2.000 prajurit. Pertempuran itu merupakan pertempuran terberat dalam revolusi dan
menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia. Dianggap sebagai upaya heroik oleh
Indonesia, pertempuran membantu rakyat kita mendapatkan dukungan internasional untuk
Kemerdekaan Indonesia. Sebagai memori pertempuran, 10 November kemudian
dirayakan setiap tahun sebagai Hari Pahlawan.
Pertempuran di Surabaya adalah salah satu pertempuran yang terjadi di negara kita selama
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengorbankan segalanya, termasuk darah mereka dan kehidupan. Mereka berdedikasi, kepahlawanan mereka, patriotisme dan nasionalisme untuk negara ini.
Ada pepatah: negara besar adalah negara yang menghargai semua pahlawan-nya. Kita
sering mendengar tentang hal itu. Kita tahu bahwa tanpa pengorbanan pahlawan , tidak akan ada negara ini. Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan oleh kolonialis tersebut.
Saudara – saudara
Saat ini kita hidup di negara kemerdekaan. Tidak ada lagi pertempuran melawan
penjajah. Tapi, itu tidak berarti bahwa kita berhenti berjuang. Ada banyak jenis
perjuangan yang harus kita lakukan. Berjuang melawan korupsi, kolusi dan nepotisme
adalah beberapa contoh perjuangan. Kita harus tetap semangat kepahlawanan, patriotisme
dan nasionalisme di negara berkembang ini. Itulah cara kita menghargai pahlawan kita.
Saudara-saudara;
Saya pikir itu semua pidato saya. Mari kita terus semangati pahlawan kita, mari kita lanjutkan perjuangan. Terus berjuang … untuk negara kita, untuk masa depan yang lebih baik!
Terima kasih banyak atas perhatian Anda.
Wassalamu’alaikum Wr.wb
Pidato Tema Era Globalisasi ( In English)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
First of all, let us praise to the Almighty Allah SWT, because of His Blessing we are
able to attend this English speech contest. Secondly, may peace be upon the prophet
Muhammad Saw who has guided us from the darkness into the brightness.
I would also like to say many thanks to the juries and MC who have given me
opportunity to deliver an English speech in front of you all.
Ladies and Gentlemen…
The topic of my speech is “How to Face Globalization Era”.
As we all know, nowadays our world is in globalization era. We often hear it.
Globalization is the process of transformation of local or regional phenomena into
global or international phenomena. This process is a combination of economic,
technological, sociocultural and political forces. In other words, every country in this
world can influence other countries.
Because of globalization, this world which consists of many countries is like “a global
village”. This term refers to the fact that people are considered to live in this planet
without borders, without limitation. People are able to access any kinds of
information easily. There is no difficulty to communicate, there is no barrier to
interact with other people from all over the world.
Brothers and sisters…
Globalization has various aspects which affect the world, such as: in industry,
finance, economy, politics, technology, and socio-culture. If our country wants to
survive in this globalization era, we must be smart people. We should take all of the
positive effects of globalization and we should not take the negative effects. For
example: we need to adopt and learn high technology from developed country in
order to develop our country. On the contrary, we must not imitate bad attitudes or
behaviors from other countries like free sex and drugs abuse.
Brothers and sisters…
It is a fact that there are many challenges in globalization era. It cannot be denied
that globalization is related with competition and the ability to survive. The question
is: what should we do in order to face the globalization era?
The first one is, build up and strengthen good characters based on the religion. If we
are Moslem, the guide of our lives is Islam. Second, we must master technology in
order to develop our country. The last, always be ready to face any kinds of change
and competition by preparing and upgrading our skills.
Ladies and Gentlemen…
Brothers and Sisters…
That’s all my speech. Hopefully, it will be useful for all of us. Thank you very much
for your attention.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

KARYA ILMIAH PENCEMARAN LINGKUNGAN


CONTOH KARYA ILMIAH
HASIL PENELITIAN


Nama               : Yunita Noviasari
Kelas               : XI IPA 1
No Absen        :32
Nis                   :2808



SMA NEGERI 2 MRANGGEN
TAHUN AJARAN 2012/2013




Pencemaran Lingkungan


















DAFTAR ISI
Halaman cover ………………………………………………….1
Halaman Pengesahan ………………………………………………….2
Halaman daftar Isi …………………………………………………..3
Halaman Kata Pengantar …………………………………………………..4
Halaman Pendahuluan ………………………………………………….5
Halaman Studi Pustaka ………………………………………………6-10
Halaman Penutup ……………………………………………..11-12
Halaman Daftar Pustaka …………………………………………………13





































KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb, Penyusun mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya karya tulis berjudul “Pencemaran Tanah oleh Pupuk” ini. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan ibu guru dan teman-teman sekalian yang sangat membantu dalam terselesaikannya karya tulis ini. Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas karya tulis ilmiah pelajaran kimia mengenai pencemaran lingkungan yaitu pencemaran tanah oleh pupuk. Melalui karya tulis ini kami juga ingin menginformasikan pada para pembaca mengenai pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk, beserta sebab mengapa pupuk bisa menyebabkan pencemaran tanah dan cara mengatasinya. Namun, penyusun menyadari bahwa penyusun masih mempunyai kekurangan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. Karena itu, kami meminta saran dan kritik atas karya tulis ini. Dan kami juga akan memperbaikinya supaya lebih baik lagi mendatang. Wassalamu’alaikum wr.wb, Penyusun, Nabila N.S.

































 BAB I PENDAHULUAN & PERUMUSAN MASALAH


Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupuk anorganik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga membuat unsure hara tanah semakin menurun. Lahan pertanian yang sudah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan akan terus menurun dan akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati. Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk organic untuk mengganti penggunaan pupuk anorganik/kimia pada tanah pertanian. Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia , sehingga dosis pupuk & akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi.

 TUJUAN &

 Penulis menginginkan para pembaca mengerti mengenai masalah lahan pertanian di Indonesia yang semakin kritis karena tingginya pemakaian pupuk kimia . Penulis menginginkan para pembaca mengetahui dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk secara rinci. Dan juga supaya para pembaca mengetahui langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah, khususnya lahan pertanian karena penggunaan pupuk tersebut.
BAB II STUDI PUSTAKA

  1. DEFINISI PUPUK

 Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang menyediakan unsure hara bagi kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pupuk menurut macamnya dibagi 2 yaitu: 1. Pupuk organik Adalah pupuk yang terbentuk atau dibuat secara alami tanpa menggunakan rekayasa kimia, fisik / biologis. Contoh: pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk bokashi, dll. 2. Pupuk an-organik Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia, fisik / biologis. Contoh: NPK , Urea, dll. Apa itu rekayasa formula pupuk? Rekayasa formula pupuk adalah serangkaian kegiatan rekayasa menghasilkan formula pupuk secara kimia, fisik dan biologis. Formula pupuk yaitu kandungan senyawa dari unsure hara makro / mikroba. Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi dan kualitas hasil budidaya tanaman. Untuk memenuhi standar mutu dan menjamin efektifitas pupuk, maka pupuk yang diproduksi harus berasal dari formula hasil rekayasa yang telah diuji mutu dan efektifitasnya. Kedua jenis pupuk tadi ( pupuk organic dan anorganik) dipakai oleh para petani di Indonesia selama 3 dasawarsa terakhir pada masa peningkatan mutu intensifikasi di Indonesia guna menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil pertanian. Namun, meskipun begitu, selain dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil pertanian, ternyata pupuk jugalah yang ikut andil menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah. Kalau pupuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, bagaimana bias pupuk menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah? Pupuk akan menyebabkan pencemaran pada tanah jika penggunaannya berlebihan ( melebihi dosis yang dianjurkan) , terutama pada pupuk anorganik.





  1. SEJARAH PUPUK ANORGANIK DI INDONESIA

Di Indonesia, penggunaan pupuk kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek pada masa pemerintahan Orde Baru untuk mendorong produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang diadakan sejak tahun 1990-an. Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada decade 1980-an. Waktu itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, dll. Indonesia yang Berjaya saat itu sempat mengalami swasembada beras. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Pada decade 1990-an, petani mulai kelabakan menghadapi kesuburan tanah yang merosot, ketergantungan pemakaian pupuk kimia ( anorganik) yang makin meningkat, dll. Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. Untuk penggunaan pupuk anorganik, hal ini berdampak: 1. Berbagai organisme penyubur tanah musnah karena pupuk anorganik 2. Kesuburan tanah yang merosot / tandus. 3. Keseimbangan ekosistem tanah yang rusak. 4. Terjadi peledakan dan serangan jumlah hama.

  1. PEMAKAIAN PUPUK KIMIA
Menurut Altieri ( 2000 ) , pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi ( pencemaran ) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupuk anorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yang terus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organic , merusak keseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman. Pencemaran kimia dari pupuk merupakan pencemaran unsure- unsure hara tanaman. Tanah –tanah yang dipindahkan oleh erosi umumnya mengandung unsure hara lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkan karena lapisan tanah yang terosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Di samping itu , fraksi tanah yang halus lebih mudah tererosi sehingga unsure hara terutama “P” sebagian besar diserap butir- butir tanah tersebut maka banyak unsure “P” yang hilang karena erosi. Sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga “P” diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan atau air infiltrasi. Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganik yang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada di dalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertanian telah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada di Indonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganik dari tahun ke tahun menurun. Keberhasilan diukur dan ditentukan dari berapa banyaknya hasil dari panen yang dihasilkan , bukan diukur dari kondisi dan keadaan tanah serta hasil panennya. Semakin banyak hasil panen, maka pertanian akan dianggap semakin maju. Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan substrat bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha untuk memperbaiki dan mempertahankan kandungan bahan organik untuk menjaga produktivitas tanah mineral masam di daerah tropis perlu dilakukan. Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan binatang yang secara terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh proses fisika, kimia dan biologi. Bahan organik tersebut terdiri dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan daya pegang air. Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi bahan organik yang masih terdapat dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C tanah semakin berkurang. Pupuk memiliki kandungan nitrogen di dalamnya. Unsur nitrogen yang ada dalam pupuk ini mudah larut. Pemberian nitrogen berlebih di samping menurunkan efisiensi pupuk, juga dapat memberikan dampak negative di antaranya meningkatkan gangguan hamadan penyakit akibat nutrisi yang tidak seimbang. Oleh karena itu , perlu upaya perbaikan guna mengatasi masalah tersebut, sehingga pengolahan sumber daya secara efektif, efisien dan aman lingkungan dapat diberlakukan.

  1. PEMALSUAN PUPUK
 Selain disebabkan oleh adanya penggunaan pupuk organic yang tidak sesuai takaran secara rutin , hal ini juga disebabkan pemalsuan pupuk yang dijual kepada para petani. Pupuk palsu ini adalah pupuk yang dipalsukan atau disamarkan kandungan zat dan kadar zat di dalamnya. Hal ini menyebabkan tanaman dan tanah mendapat nutrisi yang tidak tepat dan dapat mengganggu keadaan tanah maupun tanaman tersebut.

  1. EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK KIMIA DAN ORGANIK
 Efisiensi penggunaan pupuk saat ini harus dilaksanakan karena industri pupuk kimia yang berjumlah enam buah telah beroperasi pada kapasitas penuh , sedangkan rencana perluasan sejak tahun 1994 sampai saat ini belum terlaksana. Di pihak lain, permintaan pupuk kimia dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Upaya peningkatan efisiensi didukung kuat oleh kelompok peneliti bioteknologi atas keberhasilan mereka menemukan pupuk organic yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia.Pengembangan industri pupuk organic memiliki prospek yang cerah dan menawarkan beberapa keuntungan , baik bagi produsen, konsumen , maupun bagi perekonomian nasional. Upaya pembangunan pertanian yang terencana dan terarah yang dimulai sejak Pelita I pada tahun 1969, telah berhasil menyelamatkan Indonesia dari predikat pengimpor beras terbesar di dunia menjadi negara yang mampu melaksanakan swasembada beras pada tahun 1984. Namun di balik keberhasilan yang menggembirakan tersebut , akhir – akhir ini muncul gejala yang mengisyaratkan ketidakefisienan dalam pemanfaatan sumber daya pupuk. Keadaan ini pun pada akhirnya justru memberatkan para petani , apalagi dengan adanya kebijakan penghapusan subsidi pupuk dan penyesuaian harga gabah yang tidak berimbang. Beberapa penelitian yang menyangkut efisiensi penggunaan pupuk , khususnya yang dilakukan oleh kelompok peneliti bioteknologi pada beberapa tahun terakhir, sangat mendukung upaya penghematan pupuk kimia. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pendekatan peningkatan daya dukung tanah atau peningkatan efisiensi produk pupuk dengan menggunakan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organic , selain meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk , juga akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan . Industri pupuk organic sendiri saat ini mulai tumbuh dan berkembang , beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pupuk organic cukup banyak bermunculan , antara lain seperti : PT. TRIMITRA BUANAWAHANA PERKASA yang bekerjasama dengan PT. TRIHANTORO UTAMA bersama Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi yang saat ini akan mengolah sampah kota DKI Jakarta , PT. MULTI KAPITAL SEJATI MANDIRI yang bekerjasama dengan Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani) dan Pemda Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang mengolah sampah kota dan limbah pedesaan . PT.PUSRI selain memproduksi pupuk kimia , saat ini bersama PT. TRIHANTORO UTAMA dan Dinas Kebersihan Pemda DKI Jakarta juga memproduksi pupuk organic. Sampah dan limbah organic diolah dengan menggunakan teknologi modern dengan penambahan nutrient tertentu sehingga menghasilkan pupuk organic yang berkualitas.

  1. MANFAAT PUPUK ORGANIK

Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaaan pupuk kimia ,sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi . Kemampuan pupuk organic untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian , baik untuk tanaman pangan ( kedelai, padi , jagung , dan kentang ) maupun tanaman perkebunan ( kelapa sawit, karet , kakao , the , tebu , dll.) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional (pupuk kimia ). Lebih lanjut lagi, kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia. Beberapa hasil penelitian di beberapa daerah , pupuk organic terbukti dapat menekan kebutuhan pupuk kimia hingga 100% , TSP/SP36 hingga 50% , kapur pertanian hingga 50%. Biaya yang dihemat mencapai Rp 50.000,-/ ha. Sedangkan produksi kedelai meningkat antara 2,45 hingga 57,48%. Keuntungan yang diperoleh petani kedelai naik rata – rata Rp 292.000/ ha, terdiri dari penghematan biaya pemupukan sebesar Rp 50.000,-/ ha, dan kenaikan produksi senilai Rp 242.000,-/ ha. Juga keadaan tanah yang semakin subur dan tidak mengalami pencemaran. Aplikasi pupuk organic yang dikombinasikan dengan separuh takaran dosis standar pupuk kimia ( anorganik ) dapat menghemat biaya pemupukan . Pengujian lapangan terhadap tanaman pangan juga menunjukkan hasil yang menggembirakan , karena dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dan dapat menghemat biaya pemupukan lahan. Ini membuktikan bahwa untuk mengatasi pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk anorganik dapat digunakan pemakaian pupuk organic untuk menyeimbangkan pemakaian pupuk kimia ( anorganik ). PENUTUP I. KESIMPULAN Pupuk adalah bahan kimia / organisme yang menyediakan unsure hara bagi kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pupuk dibagi 2 macam: 1. Pupuk organic Adalah pupuk yang terbentuk / dibuat secara alami tanpa rekayasa kimia , fisik / biologis. Contoh: pupuk kandang , pupuk kompos , dll. 2. Pupuk anorganik Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia , fisik / biologis. Contoh: NPK, Urea , dll. Pencemaran lingkungan pada tanah disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia ( anorganik ) yang berlebihan. Pupuk kimia sendiri dikenal di Indonesia sejak dicanangkannnya revolusi hijau. Revolusi Hijau adalah proyek Orde Baru untuk mendorong produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi modern , yang diadakan sejak tahun 1970-an.Revolusi hijau menginstruksikan penanaman padi , pemaksaan pemakaian bibit impor dan pupuk kimia , dll. Hasilnya menguntungkan , namun tak lama hal ini malah menyebabkan pencemaran tanah besar-beasaran. Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk dapat diatasi dengan: 1. Menggunakan pupuk sesuai dengan takaran. 2. Mengurangi penggunaan pupuk kimia. 3. Memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic. 4. Waspada terhadap penjualan pupuk palsu dengan takaran yang tidak semestinya.

 II. SARAN

 Badan Pengawas Pupuk seharusnya memeriksa lebih ketat kandungan zat pada pupuk kimia karena pada kenyataannya di lapangan banyak pupuk kimia yang memiliki kandungan yang kurang ataupun berbahaya. Para petani hendaknya tidak menggunakan pupuk kimia dengan berlebihan dan memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic. Pemerintah juga sepatutnya mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan pupuk bagi para petani dan menghimbau pemakaian pupuk organic pada tanaman dan lahan pertanian.















DAFTAR PUSTAKA

 Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk Google.co.id/pupuk Google.co.id/pupuk anorganik P4kipa.co.id Tempo.co.id Suaramerdeka.com Wawasan.com Cnr.berkeley.edu/-agroeco3/principles_and_strategies.html Fao.org/docreep/v9926e/v996e04.htm Oznet.ksu.edu

Read more at: http://www.isomwebs.com/2011/karya-ilmiah-pencemaran-lingkungan/


Contoh Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian

PENCEMARAN TANAH OLEH PUPUK

KARYA TULIS ILMIAH

PENCEMARAN TANAH OLEH PUPUK



Nama : Yunita Noviasari

Kelas : XI IPA 1

No Absen :32

Nis :2808



SMA NEGERI 2 MRANGGEN

TAHUN AJARAN 2012/2013









DAFTAR ISI

Halaman cover ………………………………………………….1

Halaman Pengesahan ………………………………………………….2

Halaman daftar Isi …………………………………………………..3

Halaman Kata Pengantar …………………………………………………..4

Halaman Pendahuluan ………………………………………………….5

Halaman Studi Pustaka ………………………………………………6-10

Halaman Penutup ……………………………………………..11-12

Halaman Daftar Pustaka …………………………………………………13





















































KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,

Penyusun mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya karya tulis berjudul “Pencemaran Tanah oleh Pupuk” ini. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan ibu guru dan teman-teman sekalian yang sangat membantu dalam terselesaikannya karya tulis ini.

Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas karya tulis ilmiah pelajaran kimia mengenai pencemaran lingkungan yaitu pencemaran tanah oleh pupuk.

Melalui karya tulis ini kami juga ingin menginformasikan pada para pembaca mengenai pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk, beserta sebab mengapa pupuk bisa menyebabkan pencemaran tanah dan cara mengatasinya.

Namun, penyusun menyadari bahwa penyusun masih mempunyai kekurangan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. Karena itu, kami meminta saran dan kritik atas karya tulis ini. Dan kami juga akan memperbaikinya supaya lebih baik lagi mendatang.

Wassalamu’alaikum wr.wb,



Penyusun,



Yunita N.S.





















BAB I

PENDAHULUAN

PERUMUSAN MASALAH

Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupuk anorganik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga membuat unsure hara tanah semakin menurun.

Lahan pertanian yang sudah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan akan terus menurun dan akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati.

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk organic untuk mengganti penggunaan pupuk anorganik/kimia pada tanah pertanian. Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia , sehingga dosis pupuk & akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi.

& TUJUAN

Penulis menginginkan para pembaca mengerti mengenai masalah lahan pertanian di Indonesia yang semakin kritis karena tingginya pemakaian pupuk kimia . Penulis menginginkan para pembaca mengetahui dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk secara rinci. Dan juga supaya para pembaca mengetahui langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah, khususnya lahan pertanian karena penggunaan pupuk tersebut.

`

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. DEFINISI PUPUK

Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang menyediakan unsure hara bagi kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pupuk menurut macamnya dibagi 2 yaitu:

1. Pupuk organik

Adalah pupuk yang terbentuk atau dibuat secara alami tanpa menggunakan rekayasa kimia, fisik / biologis.

Contoh: pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk bokashi, dll.

2. Pupuk an-organik

Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia, fisik / biologis.

Contoh: NPK , Urea, dll.

Apa itu rekayasa formula pupuk?

Rekayasa formula pupuk adalah serangkaian kegiatan rekayasa menghasilkan formula pupuk secara kimia, fisik dan biologis. Formula pupuk yaitu kandungan senyawa dari unsure hara makro / mikroba.

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi dan kualitas hasil budidaya tanaman. Untuk memenuhi standar mutu dan menjamin efektifitas pupuk, maka pupuk yang diproduksi harus berasal dari formula hasil rekayasa yang telah diuji mutu dan efektifitasnya.

Kedua jenis pupuk tadi ( pupuk organic dan anorganik) dipakai oleh para petani di Indonesia selama 3 dasawarsa terakhir pada masa peningkatan mutu intensifikasi di Indonesia guna menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil pertanian. Namun, meskipun begitu, selain dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil pertanian, ternyata pupuk jugalah yang ikut andil menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah.

Kalau pupuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, bagaimana bias pupuk menyebabkan pencemaran lingkungan pada tanah?

Pupuk akan menyebabkan pencemaran pada tanah jika penggunaannya berlebihan ( melebihi dosis yang dianjurkan) , terutama pada pupuk anorganik.

B. SEJARAH PUPUK ANORGANIK DI INDONESIA

Di Indonesia, penggunaan pupuk kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek pada masa pemerintahan Orde Baru untuk mendorong produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang diadakan sejak tahun 1990-an. Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada decade 1980-an. Waktu itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, dll. Indonesia yang Berjaya saat itu sempat mengalami swasembada beras. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Pada decade 1990-an, petani mulai kelabakan menghadapi kesuburan tanah yang merosot, ketergantungan pemakaian pupuk kimia ( anorganik) yang makin meningkat, dll.

Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. Untuk penggunaan pupuk anorganik, hal ini berdampak:

1. Berbagai organisme penyubur tanah musnah karena pupuk anorganik

2. Kesuburan tanah yang merosot / tandus.

3. Keseimbangan ekosistem tanah yang rusak.

4. Terjadi peledakan dan serangan jumlah hama.

C. PEMAKAIAN PUPUK KIMIA

Menurut Altieri ( 2000 ) , pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi ( pencemaran ) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupuk anorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yang terus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organic , merusak keseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman.

Pencemaran kimia dari pupuk merupakan pencemaran unsure- unsure hara tanaman. Tanah –tanah yang dipindahkan oleh erosi umumnya mengandung unsure hara lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkan karena lapisan tanah yang terosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Di samping itu , fraksi tanah yang halus lebih mudah tererosi sehingga unsure hara terutama “P” sebagian besar diserap butir- butir tanah tersebut maka banyak unsure “P” yang hilang karena erosi. Sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga “P” diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan atau air infiltrasi.

Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganik yang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada di dalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertanian telah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada di Indonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganik dari tahun ke tahun menurun. Keberhasilan diukur dan ditentukan dari berapa banyaknya hasil dari panen yang dihasilkan , bukan diukur dari kondisi dan keadaan tanah serta hasil panennya. Semakin banyak hasil panen, maka pertanian akan dianggap semakin maju.

Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan substrat bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha untuk memperbaiki dan mempertahankan kandungan bahan organik untuk menjaga produktivitas tanah mineral masam di daerah tropis perlu dilakukan.

Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan binatang yang secara terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh proses fisika, kimia dan biologi. Bahan organik tersebut terdiri dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan daya pegang air.

Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi bahan organik yang masih terdapat dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C tanah semakin berkurang.

Pupuk memiliki kandungan nitrogen di dalamnya. Unsur nitrogen yang ada dalam pupuk ini mudah larut. Pemberian nitrogen berlebih di samping menurunkan efisiensi pupuk, juga dapat memberikan dampak negative di antaranya meningkatkan gangguan hamadan penyakit akibat nutrisi yang tidak seimbang. Oleh karena itu , perlu upaya perbaikan guna mengatasi masalah tersebut, sehingga pengolahan sumber daya secara efektif, efisien dan aman lingkungan dapat diberlakukan.

D. PEMALSUAN PUPUK

Selain disebabkan oleh adanya penggunaan pupuk organic yang tidak sesuai takaran secara rutin , hal ini juga disebabkan pemalsuan pupuk yang dijual kepada para petani. Pupuk palsu ini adalah pupuk yang dipalsukan atau disamarkan kandungan zat dan kadar zat di dalamnya. Hal ini menyebabkan tanaman dan tanah mendapat nutrisi yang tidak tepat dan dapat mengganggu keadaan tanah maupun tanaman tersebut.

E. EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK KIMIA DAN ORGANIK

Efisiensi penggunaan pupuk saat ini harus dilaksanakan karena industri pupuk kimia yang berjumlah enam buah telah beroperasi pada kapasitas penuh , sedangkan rencana perluasan sejak tahun 1994 sampai saat ini belum terlaksana.

Di pihak lain, permintaan pupuk kimia dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Upaya peningkatan efisiensi didukung kuat oleh kelompok peneliti bioteknologi atas keberhasilan mereka menemukan pupuk organic yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia.Pengembangan industri pupuk organic memiliki prospek yang cerah dan menawarkan beberapa keuntungan , baik bagi produsen, konsumen , maupun bagi perekonomian nasional.

Upaya pembangunan pertanian yang terencana dan terarah yang dimulai sejak Pelita I pada tahun 1969, telah berhasil menyelamatkan Indonesia dari predikat pengimpor beras terbesar di dunia menjadi negara yang mampu melaksanakan swasembada beras pada tahun 1984. Namun di balik keberhasilan yang menggembirakan tersebut , akhir – akhir ini muncul gejala yang mengisyaratkan ketidakefisienan dalam pemanfaatan sumber daya pupuk. Keadaan ini pun pada akhirnya justru memberatkan para petani , apalagi dengan adanya kebijakan penghapusan subsidi pupuk dan penyesuaian harga gabah yang tidak berimbang.

Beberapa penelitian yang menyangkut efisiensi penggunaan pupuk , khususnya yang dilakukan oleh kelompok peneliti bioteknologi pada beberapa tahun terakhir, sangat mendukung upaya penghematan pupuk kimia. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pendekatan peningkatan daya dukung tanah atau peningkatan efisiensi produk pupuk dengan menggunakan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organic , selain meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk , juga akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan .

Industri pupuk organic sendiri saat ini mulai tumbuh dan berkembang , beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pupuk organic cukup banyak bermunculan , antara lain seperti : PT. TRIMITRA BUANAWAHANA PERKASA yang bekerjasama dengan PT. TRIHANTORO UTAMA bersama Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi yang saat ini akan mengolah sampah kota DKI Jakarta , PT. MULTI KAPITAL SEJATI MANDIRI yang bekerjasama dengan Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani) dan Pemda Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang mengolah sampah kota dan limbah pedesaan . PT.PUSRI selain memproduksi pupuk kimia , saat ini bersama PT. TRIHANTORO UTAMA dan Dinas Kebersihan Pemda DKI Jakarta juga memproduksi pupuk organic. Sampah dan limbah organic diolah dengan menggunakan teknologi modern dengan penambahan nutrient tertentu sehingga menghasilkan pupuk organic yang berkualitas.

F. MANFAAT PUPUK ORGANIK

Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaaan pupuk kimia ,sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi . Kemampuan pupuk organic untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian , baik untuk tanaman pangan ( kedelai, padi , jagung , dan kentang ) maupun tanaman perkebunan ( kelapa sawit, karet , kakao , the , tebu , dll.) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional (pupuk kimia ). Lebih lanjut lagi, kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.

Beberapa hasil penelitian di beberapa daerah , pupuk organic terbukti dapat menekan kebutuhan pupuk kimia hingga 100% , TSP/SP36 hingga 50% , kapur pertanian hingga 50%. Biaya yang dihemat mencapai Rp 50.000,-/ ha. Sedangkan produksi kedelai meningkat antara 2,45 hingga 57,48%. Keuntungan yang diperoleh petani kedelai naik rata – rata Rp 292.000/ ha, terdiri dari penghematan biaya pemupukan sebesar Rp 50.000,-/ ha, dan kenaikan produksi senilai Rp 242.000,-/ ha. Juga keadaan tanah yang semakin subur dan tidak mengalami pencemaran.

Aplikasi pupuk organic yang dikombinasikan dengan separuh takaran dosis standar pupuk kimia ( anorganik ) dapat menghemat biaya pemupukan . Pengujian lapangan terhadap tanaman pangan juga menunjukkan hasil yang menggembirakan , karena dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dan dapat menghemat biaya pemupukan lahan.

Ini membuktikan bahwa untuk mengatasi pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk anorganik dapat digunakan pemakaian pupuk organic untuk menyeimbangkan pemakaian pupuk kimia ( anorganik ).



PENUTUP

I. KESIMPULAN

Pupuk adalah bahan kimia / organisme yang menyediakan unsure hara bagi kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pupuk dibagi 2 macam:

1. Pupuk organic

Adalah pupuk yang terbentuk / dibuat secara alami tanpa rekayasa kimia , fisik / biologis.

Contoh: pupuk kandang , pupuk kompos , dll.

2. Pupuk anorganik

Adalah pupuk yang terbentuk dari hasil proses rekayasa industri secara kimia , fisik / biologis.

Contoh: NPK, Urea , dll.

Pencemaran lingkungan pada tanah disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia ( anorganik ) yang berlebihan. Pupuk kimia sendiri dikenal di Indonesia sejak dicanangkannnya revolusi hijau. Revolusi Hijau adalah proyek Orde Baru untuk mendorong produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi modern , yang diadakan sejak tahun 1970-an.Revolusi hijau menginstruksikan penanaman padi , pemaksaan pemakaian bibit impor dan pupuk kimia , dll. Hasilnya menguntungkan , namun tak lama hal ini malah menyebabkan pencemaran tanah besar-beasaran.

Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk dapat diatasi dengan:

1. Menggunakan pupuk sesuai dengan takaran.

2. Mengurangi penggunaan pupuk kimia.

3. Memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic.

4. Waspada terhadap penjualan pupuk palsu dengan takaran yang tidak semestinya.

II. SARAN

Badan Pengawas Pupuk seharusnya memeriksa lebih ketat kandungan zat pada pupuk kimia karena pada kenyataannya di lapangan banyak pupuk kimia yang memiliki kandungan yang kurang ataupun berbahaya.

Para petani hendaknya tidak menggunakan pupuk kimia dengan berlebihan dan memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic.

Pemerintah juga sepatutnya mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan pupuk bagi para petani dan menghimbau pemakaian pupuk organic pada tanaman dan lahan pertanian.



DAFTAR PUSTAKA

Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk

Google.co.id/pupuk

Google.co.id/pupuk anorganik

P4kipa.co.id

Tempo.co.id

Suaramerdeka.com

Wawasan.com

Cnr.berkeley.edu/-agroeco3/principles_and_strategies.html

Fao.org/docreep/v9926e/v996e04.htm

Oznet.ksu.edu